Pemuda Sambelia Gelar Aksi, Soroti Kerusakan Jalan Bertahun-tahun

Rosyidin S
Kamis, Juli 03, 2025 | 13.48 WIB Last Updated 2025-07-03T05:48:58Z
Pemuda Sambelia saat menanam pohon di tengah jalan raya Sambelia. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com – Ratusan pemuda yang tergabung dalam Koalisi Pemuda Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, menggelar aksi mimbar bebas bertajuk "#NTB Gagal Mendunia" di sepanjang jalan raya Sambelia, pada Kamis (3/7).


Aksi ini merupakan bentuk protes keras terhadap kondisi jalan raya provinsi di Kecamatan Sambelia yang disebut-sebut telah rusak parah selama lebih dari lima tahun tanpa penanganan memadai dari pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).


Aksi yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 13.00 WITA ini dimulai dengan orasi, diikuti konvoi sembari menanam pohon di titik-titik kerusakan jalan, dan diakhiri dengan pemasangan spanduk "NTB Gagal Mendunia" sebagai simbol protes.


Jalan Raya Sambelia adalah satu-satunya akses vital yang menghubungkan Kecamatan Sambelia dengan Sembalun, Peringgabaya, hingga Kabupaten Lombok Utara. Lebih dari sekadar jalur transportasi, jalan ini menjadi urat nadi distribusi hasil pertanian, aktivitas ekonomi, serta akses ke layanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat setempat.


"Jalan raya ini bukan sekadar aspal dan batu, tapi merupakan urat nadi masyarakat kami," tegas Ikhlas, Koordinator Lapangan aksi.


Meskipun laporan dan keluhan telah disampaikan berulang kali melalui berbagai mekanisme, para pemuda merasa tidak ada tindak lanjut nyata dari pemerintah provinsi. Mereka menuding Gubernur NTB lebih memprioritaskan fasilitas pejabat ketimbang kepentingan rakyat.


"Kami sudah mencoba berbagai cara, melaporkan kondisi ini, tapi hasilnya nihil," kata Ikhlas dengan nada kecewa


Tanpa akses jalan yang memadai, keselamatan masyarakat terancam, pendidikan terhambat, bahkan pertumbuhan ekonomi lokal kami tercekik. Harga barang jadi mahal dan masyarakat sulit keluar dari ketertinggalan.


"Terkesan pemerintah provinsi dan wakil rakyat kami, dari DPRD Kabupaten hingga Provinsi, tidak memberikan perhatian khusus pada masalah ini," tegas Jaya, KetuaKarang Taruna Desa Belanting menambahkan.


Kondisi jalan yang memburuk dalam beberapa tahun terakhir ditandai dengan banyaknya lubang besar, permukaan bergelombang, dan drainase yang tidak berfungsi. Hal ini tidak hanya mengganggu mobilitas, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua.


"Sudah lebih dari lima tahun kerusakan ini berlangsung, dan seperti diabaikan. Banyak sekali kecelakaan lalu lintas, terutama anak-anak yang kesulitan dan terancam keselamatannya saat pergi sekolah, apalagi saat hujan," ujar Asi Anggra, Humas Koalisi Pemuda Kecamatan Sambelia.


"Aktivitas ekonomi warga, khususnya petani dan pedagang, juga sangat terganggu," pungkasnya.


Oleh karena itu, Koalisi Pemuda Kecamatan Sambelia menyampaikan empat tuntutan utama:

 * Dilakukan perbaikan darurat secepatnya, meliputi penambalan lubang dan pembersihan drainase.

 * Proyek perbaikan Jalan Raya Sambelia dimasukkan dalam anggaran tahun berjalan atau perubahan anggaran terdekat, dan menjadi prioritas utama dalam anggaran tahun berikutnya.

 * Pemerintah provinsi menyampaikan rencana tindak lanjut secara tertulis kepada warga selambat-lambatnya 30 hari setelah aksi.

 * DPRD Provinsi NTB didesak untuk menyuarakan poin-poin tersebut dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah provinsi NTB.


"Aksi ini adalah pertanda kuat bahwa akses vital masyarakat merupakan hal penting yang harus diperhatikan pertama kali, bukan kepentingan elit dan para pejabat," tutup Asi Anggra, menyerukan agar suara rakyat didengar dan ditindaklanjuti.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemuda Sambelia Gelar Aksi, Soroti Kerusakan Jalan Bertahun-tahun

Trending Now