Pendakian Rinjani Sumbang Rp 22,5 Miliar di 2024, Balai TNGR Minta 30% PNBP untuk Pengembangan Kawasan

Rosyidin S
Rabu, Juli 09, 2025 | 08.38 WIB Last Updated 2025-07-09T00:39:17Z
Ilustrasi: Gunung Rinjani, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) tengah memperjuangkan kewenangan untuk mengelola 30 persen dari total Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dihasilkan dari aktivitas wisata di kawasan konservasi tersebut.


Dana yang diharapkan mencapai miliaran rupiah ini diusulkan untuk pembangunan dan perbaikan sistem di Gunung Rinjani yang dinilai masih memiliki fasilitas kurang memadai.


Saat ini, seluruh PNBP yang diperoleh dari penjualan tiket pendakian dan non-pendakian langsung disetorkan ke kas negara melalui Kementerian Keuangan.


Kepala Balai TNGR, Yarman, menjelaskan bahwa pihaknya hanya bertugas menghimpun dana tersebut.


"Terkait PNBP sebenarnya kalau kami (TNGR) hanya menghimpun. Artinya PNBP ini langsung masuk ke Kementerian Keuangan," kata Yarman pada Rabu (9/7) saat dikonfirmasi via WhatsApp.


Yarman menekankan bahwa pengelolaan sebagian dari dana tersebut sangat krusial untuk melengkapi berbagai fasilitas yang belum memadai di Rinjani.


"Mudahan ke depan kita dapat bagian langsung dari itu sekitar 30 persen kita gunakan untuk pembangunan dan perbaikan sistem di Rinjani," harapnya.


Di sisi lain, Yarman juga menanggapi adanya kebijakan pemerintah daerah terkait penarikan retribusi tambahan di luar tiket masuk TNGR. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut bukan merupakan kewenangan Balai TNGR dan tidak diatur dalam aturan kawasan konservasi.


"Kalau kami sesuai dengan aturan dan regulasi yang sudah ada saja. Kalau ada regulasi mengatakan begitu, silakan ya," ujarnya.


Yarman mengingatkan pentingnya menghindari penarikan ganda di dalam kawasan konservasi seperti Rinjani.


"Kalau di dalam kawasan konservasi seperti Rinjani tidak ada penarikan dua kali ya, jangan sampai salah juga," tegasnya.

Aktivis di Pos Resort TNGR Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP).

Sepanjang tahun 2024, Balai TNGR berhasil menghimpun lebih dari Rp 22,5 miliar PNBP dari aktivitas wisata. Angka ini menunjukkan potensi besar Gunung Rinjani sebagai destinasi wisata unggulan.


Bulan April mencatat pendapatan tertinggi dengan Rp 3,32 miliar, diikuti September dengan Rp 3,19 miliar, Agustus Rp 3,09 miliar, Juli Rp 2,9 miliar, Oktober Rp 2,64 miliar, dan Juni Rp 2,43 miliar.


"Angka tersebut, berdasarkan data kunjungan wisatawan di tahun 2024," pungkas Yarman.


Selama periode yang sama, Balai TNGR mencatat total kunjungan wisatawan mencapai 189.091 orang. Rinciannya, 47.789 wisatawan mancanegara dan 141.302 wisatawan nusantara yang menikmati keindahan alam Gunung Rinjani.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pendakian Rinjani Sumbang Rp 22,5 Miliar di 2024, Balai TNGR Minta 30% PNBP untuk Pengembangan Kawasan

Trending Now