 |
| Narasumber Umaera |
MANDALIKAPOST.com- Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia. Salah seorang peserta JKN, Umaera (22) membagikan pengalamannya telah memanfaatkan kepesertaan JKN miliknya untuk di fasilitas kesehatan. Berkat hadirnya Program JKN, wanita yang bekerja di perusahaan media di Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan penjaminan obat dan pemberian kacamata.
Umaera bercerita sebagai seorang jurnalis membuatnya harus berhadapan dengan komputer setiap harinya untuk menyelesaikan setiap tugas pekerjaan dari kantor. Tak dipungkiri aktivitasnya ini membuatnya mengalami gangguan pada penglihatannya.
"Saya dulu mengalami penglihatan kabur yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Bekerja di depan layar komputer selama berjam-jam membuat mata saya lelah dan penglihatan saya semakin kabur," ujarnya.
Awalnya, Era ragu untuk memeriksakan mata ke dokter karena khawatir rumitnya proses administrasi pelayanan kesehatan menggunakan Program JKN. Atas rekomendasi dari teman sekantornya, ia mantap datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat dirinya terdaftar.
"Saya tidak sadar selama ini saya sudah terjamin oleh Program JKN melalui tanggungan perusahaan. Saya tidak tahu kalau ternyata Program JKN menanggung kacamata. Ya sudah, saya mantap mencoba berobat dengan Program JKN," jelasnya.
Saat mengunjungi FKTP, ia diminta menunjukkan identitas. Ia mengaku sempat khawatir tidak dilayani karena kehilangan identitasnya sebagai peserta JKN. Namun, petugas pendaftaran memintanya untuk menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada pada kartu identitas dan KIS Digital dari Aplikasi Mobile JKN.
"Saya tunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan langsung bisa dilayani. Keren juga ini program pemerintah ini," ucapnya.
Selanjutnya, petugas memberikan selembar leaflet berisi panduan cara mengunduh dan pendaftaran akun Aplikasi Mobile JKN. Ia mendapatkan edukasi bahwa banyak kemudahan yang bisa dilakukan melalui aplikasi tersebut, salah satunya adanya fitur antrean online yang dapat digunakan baik di FKTP maupun di rumah sakit.
"Saya sudah berhasil registrasi Aplikasi Mobile JKN dari BPJS Kesehatan. Fitur-fiturnya keren dan bermanfaat sekali, lengkap deh pokoknya," ujar Era.
Menurutnya, pelayanan yang didapat di Puskesmas tempat ia terdaftar sangat mudah dan cepat. Dokter yang melayaninya pun juga sangat komunikatif.
"Pada saat melakukan pemeriksaan, dokter mata menjelaskan bahwa saya harus menggunakan kacamata," tuturnya.
Usai diperiksa, Era mendapat rujukan ke dokter spesialis mata di rumah sakit setelahnya. Tidak perlu menunggu lama, setelah pemeriksaan di rumah sakit, dokter spesialis mata memberikan resep dan penjelasan yang perlu dilakukan selanjutnya.
Berbekal resep kacamata yang diberikan oleh dokter, Era pergi ke optik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk memilih kacamata, untuk biaya yang di tanggung oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kelas kepesertaan JKN, yakni untuk kelas I sebesar Rp. 330.000, kelas II Rp. 220.000 dan kelas III Rp. 165.000.
"Di optik, saya bisa memilih bingkai kacamata yang sesuai dengan selera dan kebutuhan saya. Tidak masalah menambah sedikit harga dari yang ditanggung BPJS Kesehatan, tapi lumayan lah. Kualitas kacamata yang saya dapatkan pun cukup bagus dan nyaman dipakai," jelasnya.
Terkait kacamata barunya, Era mengaku bisa melihat dengan jelas dan nyaman saat beraktivitas.
"Saya sangat bersyukur atas program ini. BPJS Kesehatan benar-benar membantu saya mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau, harapan saya bagi peserta BPJS Kesehatan lain yang membutuhkan kacamata, jangan ragu untuk memanfaatkan program ini. Prosesnya mudah dan kacamata yang didapat pun berkualitas," tutupnya
.jpg )
