Setelah Tiga Hari, Identitas Ibu Pembuang Bayi di Lombok Timur Terkuak, Polisi Buru Pelaku

Rosyidin S
Sabtu, Juli 12, 2025 | 16.04 WIB Last Updated 2025-07-12T13:47:28Z
Keluarga ibu kandung bayi laki-laki yang di buang datangi Polsek Sambelia, (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com – Kasus penemuan bayi laki-laki di pinggir jalan Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, pada Rabu (10/7) tiga hari yang lalu sekitar pukul 10.30 WITA, akhirnya menemui titik terang. Identitas ibu kandung bayi terkuak, yaitu DW (25), seorang wanita asal Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, yang kini buron usai melahirkan dan membuang bayinya.


Peristiwa ini menjadi sorotan setelah seorang perempuan berinisial R (31), yang mengaku sebagai bibi dari ibu kandung bayi, mendatangi Mapolsek Sambelia pada Jumat (11/7) sekitar pukul 15.15 WITA. Kedatangan R ini diinisiasi oleh arahan dari RSUD Selong untuk mengurus surat keterangan sebagai syarat adopsi bayi tersebut.


“Kami baru tahu dari unggahan di media sosial. Saya yang dampingi melahirkan di Polindes Tanjung, Selasa (8/7),” ungkap R kepada petugas, membenarkan bahwa DW telah melahirkan bayi tersebut pada 8 Juli 2025.


Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Oesman membenarkan adanya pertemuan tersebut dan mengapresiasi langkah keluarga yang bersedia memberikan keterangan.


“R datang atas arahan dari RSUD Selong untuk meminta surat keterangan sebagai syarat mengajukan adopsi,” jelas AKP Nikolas.


DW (25) diketahui merupakan warga Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Ia disebut pernah menikah dan memiliki dua anak, namun saat ini hidup dalam pernikahan siri. Diduga kuat, bayi malang yang ditemukan warga tersebut merupakan hasil dari hubungan pernikahan siri ini.

Yang mengejutkan, DW menghilang begitu saja setelah melahirkan dan membuang bayinya. Pihak keluarga telah berulang kali mencoba menghubungi DW, namun tidak ada respons. Kondisi ini membuat pihak berwenang dan keluarga khawatir sekaligus prihatin.


Kapolsek Sambelia menegaskan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam. Pihak kepolisian berharap DW segera muncul untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 


“Kami minta bantuan semua pihak agar DW segera ditemukan,” tegas Kapolsek.


Saat ini, bayi laki-laki tersebut telah ditangani oleh Dinas Sosial dan dirawat di RSUD dr. Soedjono Selong.


“Bayi langsung ditangani Dinas Sosial dan dirawat di RSUD dr. Soedjono Selong karena ditemukan cairan di pusarnya,” ungkap Kapolsek.


Pihak keluarga dijadwalkan akan bertemu dengan Dinas Sosial Lombok Timur pada Senin (14/7) untuk membahas penanganan dan kemungkinan adopsi bayi tersebut.


Sebelumnya, warga Dusun Pedamekan, Desa Belanting, digegerkan dengan penemuan bayi laki-laki di pinggir jalan pada Rabu (10/7) sekitar pukul 10.30 WITA. Bayi itu ditemukan dalam tas kain jinjing berwarna abu-abu, tepat di depan rumah warga bernama Muksin.


Bayi pertama kali ditemukan oleh Musahan dan dibawa ke berugak milik Erna Wati. Penemuan ini segera dilaporkan kepada kepala desa, yang kemudian meneruskannya ke Polsek Sambelia.


Polisi segera turun ke lokasi bersama tenaga medis dari Puskesmas Belanting. Hasil pemeriksaan bidan Ela, bayi tersebut diperkirakan baru berusia tiga hari, memiliki berat 3 kilogram, panjang 50 sentimeter, dan tali pusarnya masih belum terputus, mengindikasikan bahwa bayi baru saja dilahirkan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Setelah Tiga Hari, Identitas Ibu Pembuang Bayi di Lombok Timur Terkuak, Polisi Buru Pelaku

Trending Now