Tingkatkan Keamanan Pendakian, BTNGR Tambah Shelter Darurat di Jalur Rinjani.

L. Guruh Virgiawan D. K
Jumat, Juli 25, 2025 | 12.56 WIB Last Updated 2025-07-25T04:56:38Z



Mataram – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) akan membangun shelter darurat tambahan di titik rawan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Yarman, Kepala BTNGR, Kamis (24/7/2025). Ia mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari agenda besar peningkatan sistem keamanan dan keselamatan pendakian.


Kepala BTNGR, Yarman, menyampaikan bahwa pembangunan shelter darurat ini merupakan salah satu langkah penting dalam merespons kejadian darurat yang sempat terjadi beberapa waktu lalu di jalur pendakian Rinjani.


“Shelter darurat ini nantinya akan dibangun di area rawan sekitar Leter E dengan kapasitas 10 orang dan akan difungsikan ganda sebagai posko jaga dan tempat penyimpanan alat SAR,” terang Yarman saat ditemui, Kamis (24/7/2025).


Ia juga menambahkan bahwa di setiap shelter akan ditempatkan 10 personel Polisi Hutan (Polhut) untuk siaga, serta memantau dan merespons apabila terjadi kondisi darurat di sekitar lokasi tersebut.


Pembangunan shelter ini merupakan bagian dari langkah strategis BTNGR untuk memperkuat Sistem Pendakian dan Keamanan (SPK) serta meningkatkan grade Gunung Rinjani sebagai destinasi wisata kelas dunia, sesuai arahan dari Kemenkopolhukam dalam pertemuan terakhir.


“Selain penambahan shelter, kami juga sedang melakukan pengadaan alat SAR, pelatihan bagi tim lapangan, serta penyusunan ulang SOP pendakian dan evakuasi,” ujarnya.


Tak hanya fokus pada infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM juga menjadi bagian penting dari penutupan ini. Salah satunya adalah pelatihan terkait teknik vertical rescue dalam mengevakuasi korban di daerah terjal. Pelatihan ini akan menyasar ke petugas BTNGR, pelaku wisata, guide, porter, dan tim rescue untuk memastikan kesiapan dalam penanganan situasi darurat.


“Ini upaya kita bagaimana memberikan kenyamanan bagi pengunjung, skaligus juga kita memberikan citra baik untuk Rinjani dan lombok itu sendiri,” kata Yarman.


Yarman menyebutkan, Proyek/Program ini secara konsisten dikordinasikan dengan pihak dari Pemerintah Kabupten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, hingga mitra kerja dari BTNGR.


“Upaya ini kita sedang berjalan bersama dengan teman dari Provinsi dan semua mitra. Apalagi ini sesuai dengan visi Gubernur NTB, Makmur Mendunia, lewat Rinjani dengan peningkatan gread kelas dunia juga menjadi hal yang memang harus dilakukan,” pungkasnya.


Guna mempercepat pengadaan selter ini, Kata Yarman, BTNGR telah melakukan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Rinjani yang dimulai dari tanggal 1-10 Agustus 2025. Adapun Penutupan ini juga telah diumumkan secara resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), melalui surat Nomor: PG.5/T.39/TU/KSA.04.01/B/07/2025, tanggal 23 Juli 2025.



Reporter: Bukran Hafizi

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tingkatkan Keamanan Pendakian, BTNGR Tambah Shelter Darurat di Jalur Rinjani.

Trending Now