Dorong Produktivitas dan Kompetensi, Kemnaker Buka Pelatihan Vokasi Program TMT dan Makanan Bergizi Geratis

Rosyidin S
Jumat, Agustus 01, 2025 | 17.12 WIB Last Updated 2025-08-01T09:12:40Z
Kemenker RI, Prof. Yassierli (dua dari kiri) di dampingi Wagub NTB, Hj. Indah Damayanti Putri (dua dari kanan) saat memukul gendang bleq pertanda dibukanya pelatihan vokasi MBG, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI berupaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Indonesia melalui pelatihan berbasis kompetensi.


Pelatihan ini juga dirancang untuk mendukung program pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan melatih para pengelola dapur sehat agar dapat bekerja secara profesional.


Kegiatan pelatihan yang dibuka langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli, ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur pada Kamis (31/7) kemarin.


Sebanyak 206 peserta mengikuti pelatihan ini dengan harapan mampu melahirkan tenaga kerja yang kompeten, khususnya para pengelola dapur sehat MBG.


Dalam sambutannya, Yassierli menekankan pentingnya peran BPVP sebagai solusi untuk menyiapkan tenaga kerja yang profesional. 


"Fasilitas yang ada di BPVP agar dioptimalkan sebaik mungkin, menjadi solusi untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten dan profesional," ujarnya.


Ia juga menyoroti kondisi produktivitas Indonesia yang masih di bawah negara-negara lain di ASEAN. Untuk mengatasi hal tersebut, pelatihan berbasis kompetensi menjadi salah satu solusinya.


"Kehadiran BPVP diakui menjadi solusi untuk penguatan skill yang langsung dibutuhkan dan diserap oleh industri," kata Yassierli. 


"Kehadiran BPVP dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat pengangguran," imbuhnya.


Pelatihan ini merupakan program unggulan Kemnaker, di mana para peserta dilatih langsung oleh instruktur bersertifikasi. Selain meningkatkan keahlian, para peserta juga akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi Profesi Nasional.


"Sertifikat kompetensi yang diberikan adalah sertifikat yang dikeluarkan langsung oleh Badan Sertifikasi Profesi Nasional, dan ini yang mahal," tegas Yassierli.


Menteri Yassierli juga berpesan kepada para peserta untuk terus meningkatkan kompetensi diri di tengah perubahan dunia yang serba cepat.


"Salah satu kunci sukses ke depan itu adalah mereka yang memiliki kompetensi. Jadi tidak cukup mengandalkan ijazah. Karena jutaan orang juga memiliki ijazah, namun juga harus dilengkapi dengan skill dan sertifikat kompetensi," pungkasnya.


Kepala BPVP Lombok Timur, Ferry Fahrudin, menjelaskan bahwa pelatihan ini fokus mendukung program MBG, khususnya untuk tiga dapur sehat di wilayah Pringgasela, Selong, dan Anjani.


Ferry menambahkan bahwa ke depannya, Kemnaker dan Badan Gizi Nasional (BGN) akan bekerja sama untuk memberikan pelatihan kepada seluruh pengelola dapur sehat MBG, sehingga menu yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga lezat dan higienis.


"Pelatihan ini ada yang spesialis di ikan laut, sop, dan lainnya, tapi semuanya nanti akan diajarkan," jelas Ferry.


Meskipun waktu pelatihan hanya tiga hari dan tergolong singkat, Ferry berharap para peserta dapat mengoptimalkan ilmu yang didapat. 


"Sebenarnya ini terlalu cepat, minimal tiga minggu lah, tapi karena keburu dapurnya mau beroperasi," tutupnya.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dorong Produktivitas dan Kompetensi, Kemnaker Buka Pelatihan Vokasi Program TMT dan Makanan Bergizi Geratis

Trending Now