Pelatihan Vertical Montain Rescue di Rinjani Disorot

Rosyidin S
Selasa, Agustus 05, 2025 | 19.05 WIB Last Updated 2025-08-05T12:02:34Z
Ilustrasi: Salah satu jenis Pelatihan dan Sertifikasi Internasional Mountain Rescue, berlangsung di Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyelenggarakan pelatihan Vertical Rescue berstandar internasional untuk meningkatkan kesiapan tim penyelamat. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta, termasuk petugas TNGR dan relawan SAR Lombok Timur, dengan tujuan mempercepat respons terhadap insiden dan memastikan keselamatan pendaki.


Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Kehutanan untuk melakukan transformasi tata kelola dan menjadikan Rinjani sebagai contoh bagi Taman Nasional lainnya.


Namun, di tengah semangat ini, muncul kritik dari masyarakat Sembalun terkait kurangnya koordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya Forkopincam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Sembalun.


Seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa TNGR selama ini jarang berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil Sembalun, padahal kedua instansi ini menjadi bagian dari tim yang langsung menangani insiden di wilayah tersebut.


Ia menyayangkan ketidaklibatan mereka dalam pelatihan ini, karena menurutnya, pengetahuan dan keterampilan penyelamatan sangat penting bagi semua pihak yang berpotensi terlibat.


"Selama ini saya melihat jarang sekali mereka dilibatkan. Paling tidak, anggota Polsek atau Koramil harus dilibatkan dalam pelatihan Rescue. Bukan hanya soal sertifikasi, yang paling penting ilmunya," ujarnya.


Warga tersebut juga menyinggung pentingnya kolaborasi dan apresiasi antar instansi. Ia merasa bahwa setiap pihak, termasuk Polsek dan Koramil, perlu dihargai atas peran serta mereka.


"Kalau ada kejadian di Rinjani, ujung-ujungnya kan berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil," tambahnya.


Meskipun demikian, ia tetap mendukung program-program yang dilakukan TNGR, seperti perbaikan jalur pendakian dan pelatihan penyelamatan. Menurutnya, hal ini akan membantu mengurangi potensi bahaya bagi para pendaki.


"Kalau jalur itu bagus, angka kerawanan berkurang," pungkasnya.


Warga tersebut berharap ke depannya ada sinergi yang lebih baik antara TNGR dan instansi-instansi terkait demi keselamatan dan kenyamanan pendaki.


Setelah pelatihan ini, Kementerian Kehutanan berencana mereplikasi program serupa di Taman Nasional lain dan menyediakan peralatan penyelamatan yang lebih memadai.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pelatihan Vertical Montain Rescue di Rinjani Disorot

Trending Now