![]() |
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya saat menyerahkan penghargaan kepada anak-anak yang berpartisipasi, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 di Kabupaten Lombok Timur berlangsung meriah. Acara ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen pemerintah dan masyarakat dalam melindungi serta memenuhi hak-hak anak. Pusat kegiatan di alun-alun Taman Rinjani, Selong, pada hari Ahad (3/8).
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, Sekretaris Daerah (Sekda), H.M Juaini Taofik, Direktur LPSDM, Ririn Hayudiani, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan dari berbagai lembaga sosial dan pendidikan.
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menekankan bahwa peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar seremoni. ini menjadi momentum penting dalam mengingatkan komitmen bersama untuk melindungi dan memenuhi hak-hak anak di Kabupaten Lombok Timur.
"Ini adalah tugas kita bersama, baik pemerintah maupun orang tua, untuk memberikan rasa aman, nyaman, serta kasih sayang kepada anak-anak kita," ujarnya, saat ditemui awak media usai acara.
Ia juga menambahkan, "pendidikan yang layak menjadi hak yang tidak boleh kita abaikan," imbuh Wabup.
Selain itu, Wabup Edwin menyoroti masalah stunting dan mendorong digalakkannya gerakan orang tua asuh. "Pencegahan stunting harus dimulai dari keluarga. Salah satu cara untuk mengurangi angka stunting adalah dengan mencegah perkawinan usia anak," tegasnya.
Harapan anak-anak Lombok Timur juga menjadi sorotan dalam acara ini. Beberapa anak menyampaikan aspirasi mereka terkait peningkatan kualitas pendidikan dan fasilitas yang lebih baik di daerah terpencil.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati berjanji akan memenuhi harapan ini secara bertahap. Terutama bagi anak penydang desibilitas, karena mereka punya hak yang sama mendapatkan pendidikan yang layak.
"Anak-anak Lombok Timur adalah generasi penerus yang lebih baik. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mereka, tentunya dengan pertimbangan skala prioritas," katanya.
Puncak peringatan HAN ke-41 ini juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada sepuluh desa/kelurahan dan lima Puskesmas yang dianggap ramah anak. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas komitmen mereka dalam pemenuhan hak-hak anak.
Acara ini juga diramaikan dengan peluncuran Akta Kelahiran untuk anak usia 0-4 tahun dan Kartu Identitas Anak (KIA), yang bertujuan untuk memastikan setiap anak memiliki identitas resmi dan mempermudah akses mereka terhadap layanan publik.
Berbagai pertunjukan seni dan budaya oleh anak-anak sekolah di Lombok Timur turut memeriahkan suasana, memberikan gambaran tentang pentingnya pendidikan dan perlindungan anak di tengah tantangan zaman.