Bermain di Tepi Sungai Saat Hujan, Bocah 6 Tahun di Masbagik Tewas Hanyut Terbawa Arus

Rosyidin S
Senin, Desember 01, 2025 | 08.33 WIB Last Updated 2025-12-01T08:46:52Z

Jenazah seorang bocah perempuan berusia 6 tahun yang ditemukan hanyut, (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com  – Duka mendalam menyelimuti warga Dusun Tuntel dan Dusun Penyaong, Desa Masbagik Timur, Kecamatan Masbagik, setelah seorang bocah perempuan berusia 6 tahun, SM, ditemukan meninggal dunia akibat hanyut dan tenggelam pada Sabtu (29/11) dua hari yang lalu. Korban ditemukan sekitar 300 meter dari rumahnya setelah sempat hilang sejak pagi.

 

Menurut informasi dari Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, peristiwa tragis itu dipicu derasnya aliran sungai di samping rumah korban akibat hujan deras.

 

Korban diduga hanyut karena intensitas hujan yang cukup besar, sehingga aliran sungai menjadi besar dan deras,” jelas AKP Nikolas.

 

Insiden bermula sekitar pukul 10.00 WITA ketika seorang saksi bernama Ayusi melihat korban bermain hujan di pinggir sungai di samping rumahnya. Ayusi sempat berusaha memperingatkan

 

Saya bilang, ‘Siti, naik! Jangan main hujan, air kali sedang besar.’ Tapi dia menjawab, ‘Tidak mau’. Saya sempat ancam mau bilang ke ayahnya, tapi dia tetap menolak,” tutur Ayusi sebagaimana disampaikan melalui keterangan AKP Nikolas.

 

Saksi kemudian meninggalkan lokasi. Tak berselang lama, diduga korban terpeleset dan terseret arus sungai yang tengah membesar.

 

Sekitar pukul 13.00 WITA, tiga anak kecil — Wira, Azim, dan Budi — berteriak kepada warga setelah melihat bagian kaki manusia di aliran sungai. Teriakan itu didengar oleh Haditsyah (48) yang sedang memasak di rumahnya.

 

Anak-anak bilang ada kaki di sungai. Saya langsung minta mereka antar ke tempatnya. Sesampainya di sana, terlihat kaki korban, sementara badan dan kepalanya tertutup pelepah pinang,” ungkap Haditsyah melalui laporan polisi yang disampaikan AKP Nikolas.

 

Warga yang berdatangan kemudian mengevakuasi tubuh bocah malang itu. Amak Uji, salah satu warga, mengangkat tubuh korban ke daratan. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa.

 

Setelah disiarkan melalui pengeras suara masjid, keluarga korban langsung mendatangi lokasi dan membawa jasad SM ke rumah duka di Dusun Penyaong. Pihak keluarga menyatakan menerima musibah ini sebagai kecelakaan dan menolak tindakan autopsi.

 

Keluarga sudah membuat pernyataan penolakan autopsi. Jasad korban telah diserahkan kepada orang tua dan keluarga,” terang AKP Nikolas Osman.

 

Menutup keterangannya, AKP Nikolas mengimbau orang tua untuk memberikan pengawasan ketat saat anak bermain di luar rumah, terlebih ketika hujan turun.

 

Kami harapkan agar orang tua lebih intens mengawasi anak-anaknya. Jika pun bermain hujan, harus dalam pengawasan langsung untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

 

Jenazah SM dimakamkan pada Sabtu (29/11) selepas salat Ashar sekitar pukul 16.00 WITA di Pekuburan Umum Pokon, Desa Masbagik Timur. Warga masih larut dalam suasana duka atas kehilangan bocah ceria tersebut.

 

 

 

 

 






Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bermain di Tepi Sungai Saat Hujan, Bocah 6 Tahun di Masbagik Tewas Hanyut Terbawa Arus

Trending Now