![]() |
| Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin saat menghadiri lomba Posyandu tingkat Provinsi NTB di Desa Jenggik, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Lombok Timur, menjadi sorotan utama setelah Posyandu Kasih Bunda dinilai oleh Tim Evaluasi Kinerja Lomba Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Kamis (4/12).
Posyandu ini diunggulkan sebagai salah satu yang terbaik di Kabupaten Lombok Timur berkat inovasi, prestasi, kelembagaan yang kuat, serta komitmennya dalam mengintegrasikan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Dalam sambutannya, Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menyoroti Desa Jenggik sebagai model "kreativitas dan etos kerja luar biasa." Bupati mendorong seluruh jajaran daerah untuk meningkatkan inovasi dan kemandirian fiskal.
Bupati secara khusus mengapresiasi keunikan Desa Jenggik yang tidak hanya dikenal memiliki penduduk kreatif dan bersemangat, tetapi juga berhasil menjadi satu-satunya desa yang mempertahankan dan mengembangkan kerajinan bambu.
“Desa ini tidak hanya dikenal memiliki penduduk yang kreatif dan bersemangat juang tinggi, tetapi juga berhasil menjadi satu-satunya desa yang berkomitmen mempertahankan dan mengembangkan kerajinan bambu,” ujar Bupati.
Selain itu, Jenggik diakui sebagai sentra penjualan komoditas ubi di luar kawasan tertentu, menandakan inisiatif ekonomi lokal yang kuat. Berdasarkan komitmen dan inovasi tersebut, Bupati Warisin optimistis Desa Jenggik akan meraih hasil tertinggi.
“InsyaAllah, tim yang hadir sekarang sangat objektif. Karena objektif maka Jenggik pasti nomor 1, InsyaAllah,” tambah Bupati dengan penuh keyakinan.
Bupati juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi, mendorong Posyandu untuk bertransformasi menjadi sentra kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan fasilitasnya untuk menjual hasil pertanian atau kerajinan.
Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda DPMPD-Dukcapil Provinsi NTB, Ety Kurniawati, yang memimpin tim penilai, menyatakan kekaguman mendalam terhadap Posyandu Kasih Bunda.
“Alhamdulillah kami mendengar Posyandu yang ada di Desa Jenggik ini luar biasa. Kita melihat ada kegiatan yang luar biasa terkait dengan pelayanan standar minimal,” ungkap Ety Kurniawati.
Ety menyoroti kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kerangka Standar Pelayanan Minimal (SPM), menunjukkan komitmen kuat dalam melayani kebutuhan dasar masyarakat secara terintegrasi.
Ia meyakini Posyandu Kasih Bunda memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi percontohan bagi Posyandu lainnya di Lombok Timur.
Lebih lanjut, Ety menekankan bahwa Posyandu Kasih Bunda telah berhasil menciptakan kolaborasi dan integrasi program dengan OPD pengampu keenam bidang SPM (Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Trantibum Linmas, dan Sosial) serta Lembaga Pemberdayaan dan Pemerintah Desa (Pemdes).
Acara penilaian ini berlangsung di Dusun Semang, Desa Jenggik, Kecamatan Terara, dan turut dihadiri oleh Ketua TP. PKK Lombok Timur, Kadis PMD, Kadikes, Kadis Perkim, Kadis PUPR, Camat, Kades, tokoh masyarakat, dan para kader Posyandu Kasih Bunda.
Kehadiran Posyandu Kasih Bunda sebagai model pelayanan kesehatan terpadu diharapkan dapat mendorong peningkatan derajat kesehatan dan kemandirian ekonomi masyarakat Lombok Timur secara menyeluruh.

