Dijagokan Mi6 Maju Lewat Independen, Lalu Athari Bisa Jadi "Kuda Hitam" di Pilkada Kota Mataram 2020

MandalikaPost.com
Senin, Juni 03, 2019 | 23.48 WIB
MAJU INDEPENDEN. Direktur Mi6 Bambang Mei "Didu" Finarwanto SH bersama Lalu Athari Fathullah SE, Sektretaris Mi6 yang juga didorong sebagai Bakal Calon Independen dalam Pilkada Kota Mataram 2020. 

MATARAM - Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 Mataram akan mengajukan kadernya sendiri, Lalu Athari Fathullah, untuk maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Mataram tahun 2020.

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengatakan, Athari yang juga Sekretaris Mi6 merupakan figur muda yang memiliki kapasitas dalam memimpin Mataram ke depan.

"Calon ini memiliki sesuatu yang berbeda. Mi6 serius dengan calonkan Athari terlibat di Pilkada Kota Mataram atau Lombok Tengah," tegas Bambang Mei Finarwanto, Senin malam (3/6), dalam konferensi pers di Mataram.

Menurut Didu, sapaan akrab Direktur Mi6, Mi6 ingin mendorong Athari maju melalui jalur independen.

Untuk pendampingnya, Mi6 sudah memiliki sosok perempuan cerdas yang belum dapat diungkapkan saat ini.

Mi6 ingin melihat keberterimaan masyarakat dengan adanya isu majunya seorang calon dari jalur independen.

"Masyarakat sejatinya mengharapkan adanya sosok alternatif yang muncul untuk menjadi pemimpin mereka," kata Didu.

Sebagai figur muda, Athari menawarkan gagasan baru bagi Kota Mataram yang banyak diisi kaum milenial.

Terlebih dengan rekam jejak Athari sebagai sosok yang dekat dengan anak muda dan aktif dalam melakukan advokasi bagi masyarakat.

Oleh karenanya, Mi6 akan melibatkan masyarakat untuk ikut serta mendorong Athari sebagai calon Wali Kota Mataram lewat jalur independen.

"Masyarakat nanti bisa terlibat langsung dalam proses demokrasi, ini gerakan yang sedang kita bangun," ujarnya.

Direktur Mi6 Bambang Mei "Didu" Finarwanto SH bersama Lalu Athari Fathullah SE saat menggelar jumpa pers di Mataram.

Didu mengajak calon dari jalur independen lain untuk koordinasi dan kolaborasi agar saat pengumpulan KTP tidak terjadi tumpang tindih data yang justru merugikan seluruh calon independen.

Mi6 juga membuka diri berkolaborasi dengan calon independen lain dalam menyediakan saksi agar menekan tingginya biaya Pilkada.

"Dalam politik ada sisi yang tidak bisa diprediksi. Kalau ada parpol mau gabung silakan tapi kita tidak punya modal, kita hanya punya harapan untuk menang," kata Didu.

Ia menambahkan, Mi6, memiliki rekam jejak yang bagus dalam hal kontestasi Pilkada hingga Pileg, di mana Mi6 berhasil memenangkan pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah menjadi gubernur dan wakil gubernur NTB pada pilkada 2018.

Bakal Calon Walikota Mataram dari jalur independen Lalu Athari Fathullah mengaku siap menerima amanah Mi6 untuk berkontestasi dalam pilkada 2020.

Athari mengaku ingin mengubah paradigma dan membangun Mataram lebih baik ke depan.

"Kita perlu memikirkan warga kota yang termarjinalkan, saat ini kita lihat masih banyak warga kota, terutama yang di pinggiran masih jauh dari kata sejahtera," tukasnya.

Athari menilai kesenjangan di Kota Mataram masih sangat lebar dan harus dipersempit dengan berbagai program yang mendorong masyarakat.

Sebagai Ibu Kota NTB, kata Athari, Kota Mataram memiliki potensi besar dari sisi ekonomi dan juga pariwisata.

Athari menilai potensi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di Mataram harus lebih digencarkan agar mendorong perekonomian masyarakat.

"Kita ingin juga revitalisasi Kota Tua Ampenan sebagai tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi, kita bisa belajar dari kota tua yang ada di daerah lain seperti Jogja yang tak pernah sepi dari pengunjung," ungkap Athari. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dijagokan Mi6 Maju Lewat Independen, Lalu Athari Bisa Jadi "Kuda Hitam" di Pilkada Kota Mataram 2020

Trending Now