Oknum Guru Cantik Terpaksa Buka Praktik Wik-Wik, Gegara Patah Hati dan Terlilit Hutang

MandalikaPost.com
Kamis, Maret 03, 2022 | 21.16 WIB
Ilustrasi.

MANDALIKAPOST.com  - Wajahnya cantik, kulit putih dan bertubuh proporsional. Pendidikannya juga lumayan, lulusan Fakultas Keguruan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Mataram.


Toh, siapa nyana. Mirna (26) - sebut saja namanya begitu -, sudah hampir setahun ini membuka praktik wik-wik. Oknum guru honorer sebuah sekolah dasar ini mengaku terpaksa terjerumus prostitusi terselubung lantaran rumah tangga yang retak dan terlilit hutang.





Mandalika Post bertemu dan mewawancarai Mirna medio Februari 2022 lalu. Dan Mirna, mengkonfirmasi untuk membagikan ceritanya melalui surel redaksi pada Rabu malam, 2 Maret 2022.


"Aku guru honor di SD, tapi dirumahkan sejak awal pandemi dulu. Terpaksa begini karena kebutuhan ekonomi, dan sakit hati juga sih," kata Mirna.


Pandemi awal 2020 mengubah jalan hidup Mirna. Saat itu ia mengajar di sebuah Sekolah Dasar di sebuah Kecamatan pesisir Lombok Timur. Baru 10 bulan menikah dengan oknum aparatur desa, yang belakangan diketahui ternyata sudah punya istri dan anak di lain tempat.





Malu dicap dengan stigma pelakor. Demi menjaga nama keluarga, Mirna akhirnya meminta diceraikan, meski saat itu ia mengandung hasil pernikahannya.


Di saat yang sama, ia dirumahkan karena pandemi. Gaji honorer sebesar Rp700 ribu setiap tiga bulan, menurut Mirna sudah tak cukup lagi untuk mengangung hidupnya bersama anak yang masih balita.


"Karena malu dengan keluarga akhirnya aku pindah ke Mataram, cari kerja. Itu habis melahirkan akhir 2020," katanya.


BACA JUGA : "Ladies Gituan" Diduga Makin Marak Jelang MotoGP Mandalika 


Di Mataram, Mirna sempat menjadi simpanan oknum kontraktor, di perusahaan dimana ia bekerja sebagai staf bagian administrasi. 


Awalnya sangat nyaman. Semua kebutuhan hidup Mirna ditanggung, disewakan rumah dan dipenuhi kebutuhan bulanan. Tapi pandemi yang terus berdampak ke sektor usaha akhirnya memperburuk keadaan sang oknum kontraktor. Sampai akhirnya, Mei 2021, semua fasilitas untuk Mirna turut terhenti.  


"Kontraktor ini juga sudah berkeluarga. Jadi aku seperti jatuh di lubang yang sama. Itu bodohnya aku," aku Mirna.


Menjadi wanita panggilan akhirnya menjadi pilihan. Sebab pulang kampung menaggung malu, dan bertahan di ibukota NTB ini butuh cukup uang.


Mirna mengaku mulai terjerumus setelah diajak seorang kenalan wanitanya. Kebetulan, ia juga punya hutang cukup banyak pada rekannya itu.


Selama ini Mirna hanya melayani tamu dari luar daerah, setidaknya dari luar Lombok. Layanan wik-wik Mirna hanya untuk tengah malam, dinihari sampai pagi menjelang.


"Ya tengah malam aja, dan cuma tamu hotel. Soalnya takut ketahuan, karena pasanganku yang itu sangat posesive. Pernah aku minta putus hubungan, dia malah kasar main fisik," katanya.


BACA JUGA : Praktik Wik-Wik Online, dari Hotel Remang Hingga Kos-Kosan 


Menurut Mirna, ada cukup banyak wanita yang menjalani praktik seperti dirinya. Tak seperti penjaja wik-wik yang terang-terangan menawarkan jasa BO melalui sebuah aplikasi medsos dewasa, Mirna cenderung sulit ditemukan.


Seperti juga dinihari itu, di saat sebagian penduduk kota sudah terlelap, Mirna harus terjaga. Berdandan agar nampak lebih cantik, lalu bergegas dari kos-kosannya menuju sebuah hotel melati, tempat tamunya menunggu.


Sementara Sudin, pria setengah baya, tukang ojek pangkalan, menunggu di parkiran hotel. Mirna harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum Subuh menjelang.


Sudin adalah salah satu penyalur jasa Mirna. Tapi pria beruban ini menampik sebagai mucikari. 


"Kalau ada tamu yang butuh teman, ya kita bawakan. Biasanya memang tamu luar daerah. Saya cuma antar dan jemput saja, dibayarnya hanya ongkos ojek," ujarnya.


Kisah Mirna hanya secuil catatan kecil tentang belum maksimalnya penanganan kelompok perempuan rawan sosial ekonomi di daerah ini. Sementara beriringan, kasus HIV/AIDS tercatat meningkat, dan mulai menulari sejumlah ibu rumah tangga.





Potensi tumbuhnya Mirna-Mirna baru, dan ancaman penyebaran penyakit yang lebih mematikan ketimbang Corona itu, harusnya mulai diatensi para pihak.  

 


  

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Oknum Guru Cantik Terpaksa Buka Praktik Wik-Wik, Gegara Patah Hati dan Terlilit Hutang

Trending Now