Gempa Cianjur Antar Nabila jadi PS di Lombok

MandalikaPost.com
Selasa, Januari 31, 2023 | 21.29 WIB Last Updated 2023-03-29T10:38:10Z
Ladies di cafe & karaoke./ilustrasi.

MANDALIKAPOST.com - Gara-gara gempa bumi yang melanda Cianjur, Jawa Barat, akhir November 2022 lalu, Nabila terpaksa berangkat menjadi pekerja hiburan malam di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).


Nabila - sebut saja namanya begitu - tiba di Lombok, awal Desember 2022 bersama seorang teman yang menjanjikan ada pekerjaan bagus di Mataram, ibukota Provinsi NTB.





Rumah orangtuanya di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, rusak parah akibat gempa bumi. Gempa berkekuatan 5.6 Magnitudo 21 November 2022 membuat kerusakan parah di siang hari. Tak hanya orangtua Nabila, ratusan keluarga juga kehilangan rumah. Jumlah semakin banyak seriring gempa susulan yang terus terjadi.


"Suasananya mencekam sekali, (saat itu) banyak rumah hancur, roboh. Aku sama keluarga akhirnya tinggal di pengungsian sementara," ujar Nabila.







Nabila berusia sekira 28 tahun. Ibu dua anak balita, dari dua lelaki berbeda. Statusnya, janda muda.


Mandalika Post menemui Nabila di sebuah tempat hiburan malam, Kafe n Karaoke, di Kota Mataram, 25 Januari 2023.


Meski terkesan luas, Kafe nampak sedikit terbengkalai. Belasan berugak nampak usang tak terawat. Menurut pemiliknya, kafe sempat tutup di masa pandemi. Tapi, saat ini kafe mulai hidup. Ruangan hall cukup besar masih beroperasi. Melayani karaoke, minuman beralhokol rendah hingga botolan import.


Nabila dan belasan temannya ada di berugak. Siap menemani tamu yang datang.


"Aku ke Lombok karena di kampung kena gempa," kata Nabila.


Nabila datang dengan empat teman sekampung. Di kafe itu, ia dikontrak untuk 3 bulan kerja. Jadi pemandu lagu, atau PS. Tugasnya menemani tamu yang menikmati karaoke, menuang gelas, dan meramaikan saat berjoget.


Sebelum ke Lombok, Nabila kerja di pabrik sepatu. Janda bohai ini juga pernah menjadi TKW di Malaysia. Kerjanya menjaga anak majikan yang chinese.


Nabila mengaku kawin muda di usia 18 tahun, lagi ranum-ranumnya. Toh, pernikahannya gagal saat anak pertama berusia 3 tahun. Kenal lelaki lain dan membina rumah tangga kedua. Tapi, memang nasib. Dapat satu anak lagi, Nabila bercerai kembali.


Menghidupi dua anak bukan hal yang mudah. Pasca kampung halaman dilanda gempa bumi, Nabila memutuskan merantau ke Lombok. Mengais rejeki untuk dua buah hatinya di kampung halaman.


"Awal diajak ke Lombok katanya kerja di perhotelan, pariwisata. Nggak taunya jadi PS di sini," ujarnya.



Meski sempat kaget, Nabila tak kuasa melawan. Bagi dia tak masalah, selama tidak sampai terjerumus ke dunia prostitusi dan menjual diri.


"Nggak nyangka kerja gini. Tapi nanti setelah abis kontrak aku mau pulang kampung saja," katanya.


Potret Nabila dan kafe tempat dia bekerja hanya sebagian kecil fenomena dunia hiburan malam di Kota Mataram, Lombok.


Akhir 2022 lalu, Satuan Pol PP Lombok Barat merazia dan menutup lebih dari 35 kafe dan karaoke di wilayah Suranadi, Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Kafe-kafe remany ini dinilai illegal dan tak berizin.


Sementara di Kota Mataram, cukup banyak kafe serupa masih beroperasi. Tak hanya menyajikan kesenangan bernyanyi karaoke dan minuman beralkohol. Tapi juga menawarkan banyak neng Nabila yang lainnya.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gempa Cianjur Antar Nabila jadi PS di Lombok

Trending Now