MANDALIKAPOST.com - Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, bersama Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal dan Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin secara resmi membuka ajang lari internasional Rinjani 100 ultra dengan melepas peserta kategori 36 kilometer di Sembalun, Lombok Timur. Minggu (18/5) dini hari.
Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi lari, tetapi juga ajang promosi pariwisata alam Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Lebih menggembirakan lagi, 57% dari total peserta itu dari mancanegara. Ini menunjukkan antusiasme peserta terhadap Indonesia, terutama NTB," ujar Raja Juli Antoni saat ditemui awak media usai melepas peserta.
Ajang Rinjani 100 juga mengusung kampanye "Zero Waste dan Zero Accident" sebagai bentuk komitmen terhadap konservasi lingkungan. Menteri Kehutanan menekankan pentingnya menjaga kebersihan Taman Nasional Gunung Rinjani dan taman nasional lainnya.
"Kita berharap dan berdoa kepada semua peserta Rinjani 100 semoga baik-baik sampai finish dengan selamat, dan Rinjani tetap indah dengan program Zero Waste yang ada saat ini," tambahnya.
Raja Juli Antoni juga menyoroti pentingnya penerapan sistem kuota untuk menjaga kelestarian Rinjani.
"Taman Nasional itu kan kawasan ekonomi konservasi. Jadi tujuannya itu konservasi, jadi turismenya ya disebut sebagai ekoturisme," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sistem kuota bertujuan untuk menjaga keindahan Rinjani bagi generasi mendatang.
"Jadi bukan menghalang-halangi rezeki, menghambat rezeki, itu kita jaga dengan kuota agar Rinjani cantik sampai anak cucu nanti," tegasnya.
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menyambut baik dukungan Menteri Kehutanan terhadap ajang ini. Ia menekankan bahwa Rinjani 100 menjadi ajang promosi pariwisata gratis bagi wilayahnya.
"Ini kan salah satu promosi wilayah kita, promosi wisata kita yang gratis sih sebenarnya, kenapa saya katakan gratis karena Pemda tidak mengeluarkan apa-apa," ungkapnya.
Haerul Warisin juga berharap ajang ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Ini artinya bahwa keberuntungan untuk masyarakat kita di sini, dia sisi ekonomi juga bisa dipergunakan," katanya.
Terkait pengelolaan lahan di sekitar Rinjani, Haerul Warisin berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada aset-aset yang dimiliki daerah.
"Tentu kita berharap dan sarana yang kita miliki ini, kita mendapatkan PAD yang lumayan," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah kabupaten akan mendukung pelatihan atlet-atlet lokal untuk berpartisipasi dalam ajang serupa di masa depan. Seperti ajang lari Rinjani 100.
"Nanti kita bina, kita lihat potensi putra putri daerah kita akan bantu, kita akan bina jadi atlit-atlit lari yang tangguh.Nantinya bisa membawa Ndan mengharumkan nama daerah dikancah Nasional maupun Internasional," pungkasnya.
Ajang Rinjani 100 diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.