Mataram - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) resmi membuka kembali jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun menuju Puncak Gunung Rinjani, setelah sebelumnya ditutup sementara akibat insiden jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Marins.
Kepala BTNGR, Yarman, dalam pengumuman resminya, Jumat (27/6/2025), menyatakan bahwa jalur yang sempat ditutup sejak 24 Juni 2025 tersebut telah dinyatakan aman pasca-selesainya proses evakuasi oleh tim SAR gabungan.
“Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan kegiatan evakuasi korban kecelakaan di Cemara Nunggal, jalur menuju Puncak Gunung Rinjani dibuka kembali mulai 28 Juni 2025,” bunyi pengumuman resmi BTNGR, Nomor PG.2/T.39/TU/KSA.04.01/B/06/2025.
Penutupan jalur sebelumnya dilakukan sebagai upaya menjaga keselamatan pendaki dan kelancaran proses evakuasi korban yang jatuh ke jurang sedalam ratusan meter pada Sabtu, 21 Juni 2025. Proses pencarian dan evakuasi memakan waktu tiga hari, dengan medan yang ekstrem dan sulit dijangkau.
Dengan dibukanya kembali jalur ke puncak, seluruh aktivitas pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani kini telah normal. Meski demikian, pengelola tetap mengimbau seluruh pendaki untuk mengutamakan keselamatan, mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, serta menjaga kelestarian lingkungan.
“Pengunjung diminta mematuhi SOP pendakian yang telah ditetapkan, dan selalu mengutamakan keselamatan selama beraktivitas di kawasan taman nasional,” tegas BTNGR dalam keterangannya.
Reporter: Bukran Hafizi