Ikliludin Maju Sebagai Calon Ketua PWI NTB, Usung Visi Kepemimpinan Kolektif

Rosyidin S
Sabtu, Agustus 02, 2025 | 17.06 WIB Last Updated 2025-08-03T11:38:38Z
Ahmad Ikliludin, salah satu kandidat atau calon ketua PWI daerah NTB, (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com – Konferensi Provinsi (Konferprov) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB periode 2025–2030 akan menjadi panggung bagi regenerasi kepemimpinan. Salah satu dari tiga nama kandidat yang maju adalah Ahmad Ikliludin.


Di usianya yang terbilang muda, ia bertekad untuk mengembalikan marwah organisasi dengan mengusung visi kepemimpinan kolektif kolegial.


Pria yang akrab disapa "Lop" ini bukan nama asing di kalangan jurnalis NTB. Ia mengawali kariernya sebagai wartawan lapangan sejati. Ia menguasai berbagai desk liputan, mulai dari kriminal, politik, hingga investigasi.


Salah satu laporan investigasinya yang paling berani adalah pengungkapan kasus pembunuhan Sumiati, seorang gadis muda dari Lombok Barat. Kasus ini berhasil menyeret majikan korban ke pengadilan.


"Lop itu berani. Dia tidak takut diancam. Tapi keberanian itu bukan nekat. Dia punya data, fakta, dan logika dalam setiap tulisannya," kata seorang mantan kolega redaksinya di Mataram, Sabtu (2/8).


Perjalanan karier Ikliludin terbilang lengkap. Setelah meniti jalan sebagai wartawan lapangan, ia dipercaya menduduki berbagai posisi penting di perusahaan media.


Ia pernah menjadi Kepala Biro Lombok Post di Lombok Tengah dan Sumbawa Barat, sebelum akhirnya menduduki posisi Redaktur Pelaksana, Pemimpin Redaksi, hingga General Manager di Radar Lombok.


Keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua PWI NTB disebutnya sebagai panggilan jiwa. Ia merasa terpanggil untuk membenahi organisasi wartawan tertua di NTB ini yang dianggap mulai kehilangan pesona.


"Saya merasa terpanggil karena banyak sahabat dan senior menyampaikan keprihatinan tentang PWI NTB. Organisasi ini harus kembali ke jalur profesionalisme dan integritas. Marwahnya harus dikembalikan," tegasnya.


Sebagai solusi, Ikliludin menawarkan konsep kepemimpinan kolektif kolegial. Ia menginginkan seluruh pengurus berperan aktif dan setiap kebijakan diambil melalui musyawarah.


"Saya ingin pengurus harian PWI ke depan tidak hanya jadi pelengkap struktural. Semua harus punya peran dan fungsi. Harus aktif, harus ada kontribusi nyata,” ujarnya.


Ikliludin fokus pada tiga pilar utama untuk membangun PWI NTB yang berkualitas, yaitu penguatan kapasitas anggota dan kesejahteraan, solidaritas lintas generasi dan daerah, serta transformasi digital.


Ia juga aktif menyerap aspirasi dari akar rumput di berbagai daerah di NTB. "Kalau saya terpilih, suara-suara itu tidak akan saya lupakan. Mereka akan jadi kompas arah kebijakan PWI ke depan,” ucapnya.


Dukungan terhadap Ikliludin pun datang dari berbagai kalangan, termasuk para jurnalis senior yang melihatnya sebagai representasi dari semangat baru.


"Ini saatnya PWI NTB dipimpin orang yang masih produktif, masih kuat jalan ke daerah, masih bisa turun langsung ke lapangan," kata salah seorang jurnalis senior NTB.


Konferprov PWI NTB 2025 akan menjadi momentum penting untuk menentukan arah masa depan jurnalisme di NTB. Ahmad Ikliludin hadir bukan untuk bersaing, tetapi untuk mengajak semua elemen PWI bangkit bersama.


"Saya hanya ingin PWI NTB kembali berwibawa. Dihormati bukan karena jabatan, tapi karena karya. Dan itu hanya bisa tercapai kalau kita bersatu," pungkasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ikliludin Maju Sebagai Calon Ketua PWI NTB, Usung Visi Kepemimpinan Kolektif

Trending Now