![]() |
Seorang bayi perempuan dirawat intensif di Puskesmas Dasan Lekong setelah ditemukan warga di Musholla Kubur Riyok, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKA POST.com – Warga Dusun Dasan Tereng, Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur digemparkan oleh penemuan seorang bayi perempuan yang diduga sengaja dibuang.
Bayi malang itu ditemukan pada Senin pagi (15/9), sekitar pukul 05.30 Wita, di lingkungan Musholla Kubur Riyok.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh dua warga, Amaq Yul (50) dan Amaq Irjan (50), saat sedang berjalan-jalan pagi. Mereka mendengar tangisan bayi yang samar-samar dari dalam mushola. Karena penasaran, mereka kemudian memanggil Kepala Wilayah Dusun Dasan Tereng, Yek Muhammad Yusuf (34).
"Saya dipanggil oleh Amaq Irjan dan Amaq Yul karena mereka mendengar ada suara tangisan bayi dari dalam mushola. Setelah saya cek, ternyata benar ada bayi terbungkus jilbab di sana," ujar Yek Yusuf.
Tanpa menunda waktu, Yek Yusuf segera membawa bayi tersebut ke Puskesmas Dasan Lekong untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, membenarkan kejadian tersebut. "Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan, bayi dalam kondisi sehat dengan berat badan 2,8 kg dan panjang 48 cm," jelasnya dalam siaran tertulis, Selasa (16/9).
AKP Nikolas menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan intensif untuk menemukan pelaku pembuangan bayi tersebut.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, jika mengetahui informasi terkait siapa orang tua atau pelaku pembuangan bayi ini, agar segera melapor ke pihak berwajib," tambahnya.
Saat ini, bayi perempuan tersebut masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Dasan Lekong. Pihak kepolisian dan Dinas Sosial akan berkoordinasi untuk menentukan langkah selanjutnya terkait nasib sang bayi.
Kasus penemuan bayi yang dibuang bukan kali pertama terjadi di wilayah Lombok Timur. Pihak berwajib dan tokoh masyarakat terus berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan anak dan edukasi terkait isu-isu sosial yang seringkali menjadi pemicu kasus serupa.
Masyarakat berharap, pelaku yang tega membuang darah dagingnya sendiri dapat segera terungkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.