![]() |
Narasumber : irham dan Naufal |
MANDALIKAPOST.com- Akhmad Naufal Azmi, seorang balita berusia 4 tahun yang berasal dari Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari tengah menjalani perawatan rawat jalan akibat demam tinggi yang dialaminya beberapa minggu terakhir. Putra pertama pasangan Irham Azmi dan Eka Kurniawati ini dirujuk dari Puskesmas Sesela ke Rumah Sakit Risa Sentral Medika Untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Naufal merupakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari kampus tempat ayahnya bekerja. Keluarga ini bercerita pengalamannya selama menggunakan Program JKN merasa sangat terbantu dengan adanya perlindungan jaminan kesehatan.
Irham mengungkapkan bahwa demam tinggi yang dialami anaknya muncul secara tiba-tiba, sehingga membuat dirinya panik dan khawatir. Setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Sesela, dokter menyarankan agar Naufal segera mendapat penanganan lanjutan di rumah sakit.
“Sejak awal, alur rujukan dijelaskan dengan baik dan mudah dimengerti setiap tahapannya, mulai dari pendaftaran hingga penanganan selanjutnya. Petugasnya juga sangat informatif dan sigap menjelaskan prosedur yang harus dilalui. Saya pribadi awalnya bingung, tetapi setelah dijelaskan jadi tidak pernah merasa ragu harus ke mana. Ditambah lagi dengan adanya layanan digital yang terintegrasi, sekarang semuanya terasa jauh lebih praktis cukup lewat Aplikasi Mobile JKN saja,” ungkap Irham, Senin (01/09).
Bagi keluarga kecil ini, Program JKN bukanlah suatu hal baru. Sebelumnya, ketika Naufal masih berusia satu tahun, ia sempat dirawat inap di salah satu rumah sakit di Kota Mataram dengan memanfaatkan Program JKN. Menurut Irham, pengalaman tersebut membuat mereka semakin bersyukur dengan keberadaan Program JKN, terutama saat kondisi darurat membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Dulu ketika anak kami masih bayi, kami juga merasakan manfaat yang sama. Saat itu kami harus rawat inap, dan semua biaya sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan. Sekarang pun kembali terbukti, saat anak kami sakit lagi, kami tidak perlu pusing soal biaya. Semua sudah ditanggung, kami tinggal mengikuti alur prosedurnya saja,” ungkap Irham.
Irham menambahkan, pelayanan yang diberikan rumah sakit mitra BPJS Kesehatan menurutnya baik dan tidak ada perbedaan dengan pasien umum. Selama proses rawat jalan, dokter hingga perawat memberikan perhatian yang cukup detail, termasuk memastikan obat-obatan tersedia di rumah sakit.
“Pelayanannya tetap ramah, obat-obatan juga sudah langsung disiapkan oleh rumah sakit. Kami rasa banyak stigma masyarakat yang terkadang diperlakukan berbeda kalau menggunakan Program JKN, saya justru merasakan sebaliknya anak saya diperlakukan sama, tanpa ada perbedaan," tambah Irham.
Dengan pengalaman yang sudah dirasakan sejak anak pertama kali sakit hingga sekarang, baik Irham maupun Eka berharap agar Program JKN dapat terus berlanjut dan semakin ditingkatkan kualitas layanannya. Bagi mereka, program ini bukan hanya membantu keluarganya, tetapi juga banyak keluarga lain yang mungkin berada dalam kondisi ekonomi yang jauh lebih sulit.
Irham juga mengingatkan pentingnya bagi setiap masyarakat untuk tetap disiplin membayar iuran JKN agar status kepesertaan tetap aktif. Menurutnya, hal ini menjadi kunci agar layanan bisa digunakan kapanpun dibutuhkan, baik dalam kondisi darurat maupun untuk perawatan rutin.
“Kita harus melihat iuran setiap bulan yang kita keluarkan bukan sebagai beban, tapi sebagai bentuk gotong royong untuk kebersamaan. Kalau kita jarang sakit, justru itu patut disyukuri karena iuran kita bisa membantu peserta lain yang sedang membutuhkan. Itulah makna kebersamaan yang sebenarnya,” tutup Irham.