![]() |
| Humaria: Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh Edwin Hadiwijaya menanam Mangrov bersama jajarannya, (Foto: Istimewa/MP). |
Kegiatan yang
berlangsung di Dusun Poton Bakau, Desa Jerowaru, Jumat (28/11), dinilai sebagai
langkah nyata dalam mendorong pembangunan berkelanjutan sekaligus penguatan
ekonomi masyarakat pesisir.
Wakil Bupati
menyebut program tersebut istimewa, terutama mengingat lokasi penanaman berada
di kawasan pesisir selatan yang sebelumnya sempat dipenuhi sampah dan kurang
terkelola. Ia mengapresiasi perubahan besar yang terjadi berkat inisiatif
pemuda dan sinergi PLN sehingga kawasan itu kini berkembang menjadi destinasi
wisata edukasi Bale Mangrove.
“Ketika PLN sudah mulai masuk
hari ini, ini membawa dampak yang tidak hanya sampai di situ, tetapi dampak ke
masyarakat sangat besar,” ujar Wabup Edwin.
Ia menegaskan, “Kegiatan ini menjadi
contoh nyata pembangunan berkelanjutan.”
Menurut
Wabup, hadirnya Bale Mangrove bukan hanya sebagai kawasan konservasi, tetapi
juga telah mendorong tumbuhnya UMKM lokal. Efek berganda (multiplier effect) ini, kata dia, memberi ruang ekonomi baru bagi
warga.
Pemerintah
Daerah Lombok Timur juga ikut berkontribusi melalui sejumlah perbaikan
infrastruktur, termasuk rencana penambahan dan perbaikan lampu jalan secara
bertahap.
Wabup
menekankan pentingnya merawat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan
lembaga mitra agar berbagai program lingkungan dan ekonomi dapat berkelanjutan.
“Hubungan antara masyarakat,
mitra, dan pemerintah harus terus dijaga. Dengan itu, pengembangan destinasi
dan edukasi lingkungan di kawasan ini dapat berjalan berkesinambungan,” tambahnya.
General
Manager PLN ULW NTB, Sri Heny Purwanti, menegaskan bahwa penanaman mangrove ini
merupakan pengejawantahan filosofi PLN untuk berjalan seiring dengan alam.
“Mencintai bumi dan sekitarnya
adalah hal yang tidak boleh kita lupakan. Program ini bukan hanya sekadar
menanam, tetapi bentuk kepedulian kami terhadap cinta bumi, memperkuat
keberlanjutan sistem, dan mendukung Green Energy,” ungkap Sri.
Ia
menjelaskan, total 5.000 mangrove—1.000 pohon di Jerowaru dan 4.000 pohon di
Sujian diproyeksikan memberi manfaat ekologis signifikan. Mulai dari mencegah
abrasi, menyaring polusi, hingga menjaga keberagaman hayati pesisir.
PLN mengusung
program ini dengan nama ‘Roots of Energy’ sebagai simbol kepedulian
bersama terhadap perubahan iklim dan masa depan energi.
“Kami menjadikan ‘Roots of Energy’ sebagai simbol bahwa
energi masa depan adalah kepedulian kita bersama. Semoga upaya ini memberi
manfaat ekologis dan sosial, membentuk ekonomi baru dan menambah nilai di
kawasan pesisir,” jelasnya.
Kegiatan
diawali dengan penyerahan simbolis bibit mangrove dari perwakilan PLN kepada
Wakil Bupati Lombok Timur, dilanjutkan dengan penanaman bersama yang dipimpin
langsung oleh Wabup Edwin.
Turut hadir
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perhubungan, jajaran Manajemen PLN
ULW NTB dan PLN Group, serta Ketua Pokdarwis Bale Mangrove Jerowaru.
PT PLN
Indonesia (Persero) Wilayah NTB menargetkan penanaman 5.000 pohon mangrove di
dua titik utama, yakni Jerowaru
dan Sujian, sebagai
kontribusi perusahaan dalam mitigasi perubahan iklim dan peningkatan kualitas
lingkungan pesisir Lombok Timur.

