Sembalun Dicanangkan sebagai Pusat Benih Kentang Nasional, Perkuat Swasembada dan Kurangi Ketergantungan Impor

Rosyidin S
Jumat, November 07, 2025 | 21.15 WIB Last Updated 2025-11-07T13:15:22Z
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya bersama Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan RI, Muhammad Agung Sanusi, (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com - Kawasan Sembalun, Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat, diproyeksikan menjadi sentra utama pengembangan benih kentang nasional, khususnya untuk varietas industri.


Hal ini mengemuka dalam acara panen benih kentang Industri Varietas Chitra (GO) yang dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H.M. Edwin Hadiwijaya, bersama PT. Pupuk Kaltim dan Kementerian Pertanian di Gapoktan Makmur 441 Sembalun pada Kamis (06/11) kemarin.


Panen raya ini merupakan bagian dari Program Agrosolution PT Pupuk Kaltim, yang bertujuan mendukung pertanian berkelanjutan dari hulu ke hilir serta sejalan dengan misi hilirisasi pertanian dan kemandirian pangan nasional.


Pertanian Kunci Ekonomi Lotim


Dalam sambutannya, Wabup H.M. Edwin Hadiwijaya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat atas komitmen mereka dalam pengembangan sistem perbenihan kentang di daerahnya. Ia menegaskan peran krusial sektor pertanian bagi ekonomi Lombok Timur.


“Sektor pertanian berkontribusi hingga 20 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lombok Timur, dan kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat ekonomi masyarakat,” ujar Wabup Edwin.


Wabup juga berharap adanya dukungan tambahan dari pemerintah pusat. “Kami juga berharap adanya perhatian dari pusat dalam bentuk alat mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil pertanian para petani,” tambahnya.


Langkah Penting Menuju Swasembada Kentang Industri


Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Muhammad Agung Sanusi, menjelaskan bahwa Indonesia telah mendekati swasembada untuk kentang konsumsi, dengan prediksi produksi nasional mencapai 1,22 juta ton pada tahun 2025. Namun, tantangan besar masih ada pada kentang industri.


“Kebutuhan kentang industri untuk bahan baku olahan seperti Potato Chips ataupun French Fries masih tinggi, yaitu mencapai 140-150 ribu ton per tahun, sementara produksi dalam negeri baru sekitar 50-60 ribu ton,” jelas Muhammad Agung Sanusi.

 

Ia menegaskan bahwa inisiatif di Sembalun ini adalah solusi strategis untuk mengatasi defisit tersebut.


“Langkah yang dilakukan di Sembalun ini merupakan tonggak penting dalam mengurangi ketergantungan impor kentang industri. Kita dorong efisiensi produksi melalui peningkatan kualitas benih, pembangunan infrastruktur, hingga penyediaan fasilitas,” tegasnya.


Sembalun Fokus Kembangkan Varietas Chitra


Pembina Gapoktan Sembalun Sejahtera 441, Pending Dadih Permana, menyambut baik penetapan Sembalun sebagai sentra benih. Ia menyebut bahwa pengembangan akan difokuskan pada varietas industri unggulan.


“Pengembangan difokuskan pada varietas kentang chitra guna memenuhi kebutuhan benih bagi petani di seluruh Indonesia,” kata Pending Dadih Permana.


Program Agrosolution PT Pupuk Kaltim diklaim telah memberikan pendampingan, akses permodalan, dan penerapan teknologi tepat guna, yang diharapkan dapat memicu inovasi di kalangan petani.


Pengembangan kawasan perbenihan kentang industri di Sembalun ini diharapkan menjadi langkah strategis menuju swasembada kentang sekaligus penguatan ekonomi daerah melalui peningkatan nilai tambah produk pertanian.


Acara panen benih ini ditutup dengan penyerahan plakat dari PT Pupuk Kaltim kepada Wakil Bupati Lombok Timur, serta pemberian bantuan dan penghargaan kepada kelompok tani dan petani terbaik setempat.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sembalun Dicanangkan sebagai Pusat Benih Kentang Nasional, Perkuat Swasembada dan Kurangi Ketergantungan Impor

Trending Now