![]() |
| Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin serahkan bantuan kecelakaan kerja berupa kaki palsu kepada anggota Damkarmat Lotim, (Foto: Istimewa/MP). |
Di bawah terik pagi di lapangan upacara, para ASN yang hadir menyaksikan
langsung bagaimana personel Damkar tersebut menerima bantuan dengan mata
berkaca-kaca. Keheningan sesaat menyelimuti lokasi sebelum tepuk tangan
mengalir sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan dan keteguhan sang petugas.
Dalam sambutannya, Bupati Haerul Warisin menegaskan bahwa perhatian terhadap
ASN, termasuk mereka yang bekerja dalam risiko tinggi, adalah tanggung jawab
moral pemerintah daerah.
“Ini
bentuk penghargaan dan kepedulian kami kepada para petugas yang telah
mengabdikan diri untuk masyarakat. Semoga bantuan ini dapat mendukung aktivitas
dan tugas saudara kita agar kembali optimal,” ujar Bupati di
hadapan peserta upacara.
Anggota Damkar yang menerima kaki palsu tersebut pernah mengalami kecelakaan
parah saat melakukan pemadaman kebakaran beberapa waktu lalu. Musibah itu
merenggut salah satu kakinya, namun tidak memadamkan semangatnya untuk tetap
mengabdi. Meski dengan segala keterbatasan, ia terus hadir bersama
rekan-rekannya dalam setiap kegiatan kedinasan.
Kepala Dinas Damkar Lombok Timur menyampaikan rasa terima kasih yang
mendalam atas perhatian pemerintah kepada anggotanya.
“Bantuan
ini bukan hanya meringankan beban penerima, tetapi juga menjadi motivasi bagi
seluruh anggota Damkar agar terus memberikan pelayanan terbaik,”
ujarnya.
Menurutnya, tindakan ini memberi pesan kuat bahwa pengorbanan personel
lapangan tidak pernah diabaikan.
Selain penyerahan bantuan, peringatan HUT Korpri kali ini juga diisi dengan kegiatan sosial, penghargaan bagi ASN berprestasi, serta pembacaan refleksi tentang nilai-nilai pengabdian.
Pemerintah daerah berharap momentum ini
memperkuat solidaritas antar-pegawai dan meningkatkan profesionalisme dalam
memberikan pelayanan publik.
Di tengah rangkaian acara tersebut, momen ketika kaki palsu diserahkan
menjadi simbol kepedulian yang tidak hanya menyentuh hati penerima, tetapi juga
mengingatkan seluruh ASN tentang esensi pengabdian, bahwa setiap jerih payah
tidak pernah sia-sia, dan pemerintah hadir untuk mendukung mereka, terutama mereka yang pernah dapat musibah dalam tugas.

