![]() |
| Guru PAIBP SMA Negeri 1 Wanasaba, Abdul Khalid, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com — Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) jenjang SMA di Kabupaten Lombok Timur kembali menjadi ruang strategis peningkatan kompetensi guru. Dalam kegiatan yang digelar pada 13 Mei 2024 yamg lalu, para pendidik mendapatkan pengimbasan praktik baik dari dua narasumber, salah satunya Ketua MGMP PAI Lombok Timur, Ustaz Asmuni, M.Pd.I.Mengangkat tema “Berkebinekaan Global”, Asmuni menegaskan bahwa pemahaman atas keberagaman merupakan bagian penting dari enam profil Pelajar Pancasila. Profil tersebut, ujarnya, adalah kepribadian utama yang harus dimiliki seluruh pelajar Indonesia sesuai visi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Sebagai guru, kita selalu berhadapan dengan keragaman di sekolah. Ada perbedaan bahasa, adat istiadat, dan latar belakang lainnya. Merawat keragaman tidak mudah, sehingga perlu pemahaman yang luas bahwa menghargai satu sama lain adalah bagian dari ajaran Islam,” tegas Asmuni di hadapan peserta MGMP.
Ia menjelaskan bahwa ajaran toleransi dalam Islam sudah ditegaskan melalui berbagai dalil, termasuk dalam surah Al-Kafirun ayat 1–6. Menurutnya, Al-Qur’an mengajarkan prinsip menghormati keyakinan orang lain tanpa harus melemahkan pendirian iman seorang muslim.
“Dalam Islam, menghargai perbedaan budaya, orientasi hidup, dan keyakinan disebut toleransi. Nilai itu sudah jelas dalam firman Allah: lakum diinukum waliyadiin, untukmu agamamu dan untukku agamaku,” paparnya.
MGMP PAI, lanjutnya, bukan sekadar forum formal, melainkan wadah penting bagi guru untuk memperkuat kemampuan pedagogik dan wawasan kebangsaan. Melalui diskusi, pelatihan, dan pengembangan praktik baik, diharapkan guru mampu menanamkan nilai toleransi serta karakter Pelajar Pancasila kepada peserta didik.
Sementara itu, salah seorang peserta MGMP yang juga guru PAIBP SMA Negeri 1 Wanasaba, Abdul Khalid, mengapresiasi materi tersebut. Menurutnya, penguatan nilai kebinekaan global adalah kebutuhan mendesak dalam dunia pendidikan saat ini.
“Materi yang disampaikan sangat menyegarkan wawasan kami sebagai guru. Ini bukan hanya teori, tetapi tuntunan moral yang harus kami terapkan dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa,” ujarnya.Kegiatan MGMP PAI Lombok Timur diharapkan terus menjadi ruang pembelajaran kolektif bagi pendidik, khususnya dalam membangun karakter pelajar yang toleran, berakhlak, dan siap berperan di tengah peradaban global.

