![]() |
| Atraksi: Pertunjukan tari tandang mendet di acara launching budaya di Cafe dan Resto Mahakala Rinjani, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Kawasan wisata Sembalun kini memiliki "magnet" baru bagi para pelancong dan wisatawan. Tidak lagi sekadar menawarkan pesona dinginnya pegunungan dan hamparan kebun stroberi, Sembalun resmi memperkenalkan atraksi seni budaya sebagai daya tarik unggulan untuk memperkuat identitas pariwisata daerah.
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, secara resmi meluncurkan (launching) program pertunjukan musik tradisional dan tari-tarian khas Sembalun yang dipusatkan di Resto Mahakala, Desa Sembalun Bumbung, pada Sabtu (27/12).
Langkah ini diambil untuk memperkaya pengalaman wisatawan sekaligus melestarikan warisan leluhur melalui regenerasi seniman muda.
Kolaborasi Pentahelix: Menghidupkan Budaya di Kaki Rinjani
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pengusaha, media, akademisi, dan komunitas (Pentahelix). Ia mengapresiasi pihak swasta yang bersedia menyediakan wadah bagi para pemuda untuk mengasah mental dan keterampilan seni mereka.
"Ini adalah bentuk kepedulian pengusaha untuk mengangkat budaya daerah. Kita berharap kegiatan ini menjadi jadwal tetap, misalnya setiap akhir pekan, sehingga wisatawan tidak hanya melihat gunung atau merasakan dingin, tapi ada nilai budaya yang bisa dinikmati," ujar H. Moh. Edwin Hadiwijaya.
Beliau juga menyoroti pentingnya posisi Sembalun sebagai daerah penyangga destinasi prioritas. Dengan adanya atraksi rutin seperti Tari Tandang Mendet, diharapkan lama kunjungan wisatawan akan meningkat.
Regenerasi Lewat Sanggar Aldakmas
Ketua Pembina Sanggar Aldakmas Sembalun, Rolansyah, mengungkapkan rasa syukurnya atas tersedianya panggung bagi para pemuda dari tingkat SD hingga umum untuk mengekspresikan diri.
"Kami mengangkat potensi asli seperti Tari Tandang Mendet, Tari Slogok, dan Tari Pangkureyong. Selama ini, sanggar hanya tampil jika ada undangan. Di sini, adik-adik kami memiliki wadah untuk melatih mental dan meregenerasi pengetahuan budaya agar tidak lekang oleh waktu," jelas Rolansyah.
Ia juga berharap pemerintah terus memberikan dukungan nyata hingga ke level "akar rumput" agar seniman lokal dan pengrajin di Sembalun mendapatkan pengakuan serta pembinaan yang berkelanjutan.
Destinasi Baru: Menikmati Seni di Teater Alam
Owner Mahakala, Naopal, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari keinginan para pelaku wisata yang merindukan adanya aktivitas (activity-based tourism) di Sembalun.
Mahakala kini dilengkapi dengan amfiteater berkapasitas 250 hingga 300 orang untuk mendukung pertunjukan tersebut.
"Kami berkomitmen menyediakan destinasi baru. Harapannya, Sembalun bisa seperti Bali, di mana wisatawan bisa melihat interaksi budaya secara langsung. Bagi wisatawan yang mungkin tidak terlalu suka mendaki gunung, mereka sekarang punya alasan kuat ke sini untuk menikmati karya seni," ungkap Naopal.
Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung proses kreatif dan keindahan budaya Sembalun, berikut adalah jadwal rutin di Mahakala Rinjani:
Latihan Terbuka: Senin, Rabu, dan Jumat sore (Wisatawan bisa menonton secara gratis sambil bersantai).
Pentas Utama (Full Show): Setiap hari Sabtu.
Dengan peluncuran ini, Sembalun bersiap bertransformasi menjadi destinasi wisata yang komplit memadukan keajaiban alam Rinjani dengan kekayaan budaya yang otentik.

